Lembar sejarah Yayasan Seni Pernafasan Radiasi Tenaga Dalam (RTD) diawali dari minat besar beberapa orang mahasiswa Teknik Mesin ITB kepada tenaga dalam dan seluk beluknya tahun 1987. Di kelompok diskusi tenaga dalam inilah Rd. Aas Rukasa dan kawan-kawannya suka berkumpul. Dengan latar belakang kesamaan hobi dan persepsi, mereka mulai diskusi, menggali dan mencari literature referensi tentang tenaga dalaman dari berbagai sumber. Secara keilmuan dari sinilah dimulai penyusunan teori, pengobatan dan pengenalan alam metafisik.
Kegiatan unik pencinta tenaga dalam ini terus berlanjut hingga tahun 1989. Bahkan hobi mereka menular kepada beberapa teman kuliah Aas di jurusan Teknik Mesin ITB. Pada tahun ini, proses penggalian ilmu banyak dilakukan di rumah salah seorang anggota kelompok.
ada masa ini latihan-latihan meditasi, kewaskitaan, pengobatan dan pengenalan alam metafisik semakin dimantapkan dan ditambah analisa jurus, aplikasnya dalam pengobatan dan mengadakan perbandingan dengan jurus-jurus lain. Dari proses diskusi ini lahirlah nama Radiasi Tenaga Dalam.
Di tahun 1990, kelompok ini mulai berubah, beberapa orang pergi dan beberapa lainya bergabung dalam kelompok tenaga dalam ini. Dibawah pimpinan dan bimbingan Aas, tercatat ada 18 orang yang mulai mengadakan latihansecara teratur di daerah kanayakan dan jatihandap. Latihan telah menggunakan jurus khas Radiasi Tenaga Dalam yang diciptakan oleh Rd. Aas Rukasa. Kurikulum RTD telah disusun dan jurus-jurus yang telah diciptakan mulai dibakukan. Walaupun belum terorganisir dengan baik, kegiatan latihan berjalan cukup teratur dengan porsi yang cukup berat. Tidak heran kalau kelompok ini mempunyai bekal keilmuan yang cukup matang dan menjadi cikal bakal pelatih pertama RTD (Kelak). Untuk menuju sebuah perguruan tenaga dalam yang terbuka untuk umum, diadakan pemusatan latihan pelatih yang diikuti oleh 10 orang anggota kelompok.
Dari hasil proses penggalian ilmu yang cukup lama ini, akhirnya mereka bertekad untuk mendirikan suatu perguruan tenaga dalam dengan menggunakan konsep yang didapat selama perjalanan diskusi mereka. Suatu nilai lebih yang ditawarkan adalah ketenagadalaman dituangkan dalam bahasa ilmiah yang empiris dan rasional. Rd Aas Rukasa yang dianggap sebagai orang yang mempunyai keilmuan paling tinggi , menjadi guru besar RTD. Beliaulah yang mendesai semua jurus berdasarkan riset yang dilakukannya.
ada langkah berikutnya atas masukan dari seorang dosen ITB yang merupakan orang tua dari salah satu anggota kelompok serta seorang notaries dari tokoh wanadri Bandung, Bapak Sabar Partakoesoema, maka didirikanlah kelembagaan Radiasi Tenaga Dalam (RTD) dengan nama Yayasan Seni Pernafasan Radiasi Tenaga Dalam berdasarkan akta notaries R.H.M Sabar Partakoesoema, Sh nomor 48 tanggal 30 Juli 1992. Mereka yang tercatat sebagai badan pendiri adalah Rd. Aas Rukasa, Ryzca Natasuwarna dan Arswendi.
Hari jadi RTD dirayakan tanggal 14 Juli 1993 dengan pengajian yang sederhana dan mengundang beberapa perguruan tenaga dalam lainya yang ada di Bandung dalam rangka silaturahmi dan menggalang kerjasama dengan sesame perguruan tenaga dalam.
Sejak itu RTD banyak dikenal tidak hanya di Bandung saja tetapi sampai ke daerah Jawa Barat lainya. Ini karena kiprah RTD dalam hal pengobatan dan minat besar masyarakat sendiri terhadap senam pernafasan untuk kesehatan. Laju perkembangan RTD semakin terasa cepat dan menggembirakan. Seiring dengan itu, RTD yang berpusat di Bandung mendirikan cabang RTD didaerah lain, antara lain : Banjar, Cijulang, dan Malang, Coppenhagen (Denmark), serta cabang yang bakal ada : Jakarta, Damakus dan Tanjung Uban .
Untuk mengakselerasi perkembangan RTD, maka dilakukan pendekatan kepada pihak IPSI di Bandung. Pada bulan Maret tahun 1994 atas jasa baik anggota RTD yang merupakan rekan baik Bapak Eddie M Nalapraya (Ketua PB IPSI), ternyata RTD mendapat sambutan positif dari pihak IPSI, terbukti diajaknya RTF bekerjasama untuk menciptakan senam manula khas Indonesia dan diundangnya RTD sebagai peninjau pada Munas IX IPSI yang diselenggarakan bulan April 1994.
Dan yang patut dibanggakan adalah RTD dilahirkan dari kalangan generasi muda yang kreatif, sampai saat ini RTD juga masih dipimpin dan dikelola oleh pengurus yang usianya relative muda. Disamping itu semangat kekeluargaan dan rasa kebersamaaan yang masih tertanam pada jiwa mereka. Meskipun muda mereka sangat berpotensi untuk mengisi pembangunan Negara Indonesia yang kita cintai.
RTD akan berkembang terus, jadi sangat mengharapkan masukan dan pandangan dari banyak pihak. Semoga perjalanan panjang RTD yang kita miliki ini selalu diridhoi dan dibimbing Allah SWT. Amin !!!
Catatan: Kilasan sejarah ini disampaikan intern anggota Tanjung Uban , Pulau Bintan