LEMBAGA SENI PERNAPASAN
RADIASI TENAGA DALAM
“DI DALAM KETENANGAN TERKANDUNG KEKUATAN”
Arti Lambang Lembaga Seni Pernapasan RTD
Satu Tongkat
Melambangkan perkembangan kesadaran spiritual secara Vertikal
Dua Ular
Melambangkan Polaritas Energi melalui latihan
Sayap
Pembebasan Pikiran (“mind”) dengan naiknya kesadaran
Mahkota
Integritas kesadaran dengan tubuh/badan.
(sehingga tidak ada pemisahan kesadaran dengan badan)
Warna Emas
Melambangkan eksistensi kekuatan energi
Api
Melambangkan pengembangan aura
(“Energi yang melingkupi tubuh”)
Warna Merah
Melambangkan Vitalitas
Background Warna Biru Tua
Melambangkan kedalaman spiritual yang menjadi dasar proses pengajaran
Sejarah RTD
Yayasan Seni Pernapasan Radiasi Tenaga Dalam (RTD) merupakan sebuah lembaga yang telah berdiri sejak 14 juli 1992. Yayasan ini dikukuhkan sebagai anggota keluarga Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Selain ingin melestarikan budaya yang telah berakar di Indonesia, yayasan ini juga berusaha mengatasi masalah-masalah kesehatan dengan metode olah pernapasan yang makin lama makin berkembang.
Selama ini pengembangan olah raga pernapasan selalu didasarkan pada pemikiran-pemikiran yang konvensional tanpa mengadakan rekayasa dan analisa secara ilmiah dan pembahasan materi secara menyeluruh dan terbuka. RTD merupakan institusi yang mengembangkan dan melatih olah raga pernapasan, aerobik, senam, yoga asanas dan meditasi.
Autosugesti untuk menemukan kekuatan fisik dan metafisik akan didapat secara bertahap dalam dua paket, yaitu teori dan latihan. Beladiri RTD cenderung kearah defensif hingga memberikan rasa aman dari gangguan, baik gangguan fisik naupun metafisik.
Badan Pendiri Radiasi Tenaga Dalam adalah pemegang kekuasaan tertinggi dan pengambil kebijaksanaan organisasi Radiasi Tenaga Dalam.
Badan Pendiri terdiri dari :
- R. Aas Rukasa (Ketua merangkap anggota)
- Arswendy (Anggota)
- Sysca Natasuwarna (Anggota)
Tugas rutin organisasi diselenggarakan oleh Pembina, Pengurus harian Yayasan, Dewan Pelatih dan Litbang.
RTD juga mempunyai beberapa cabang di wilayah-wilayah yang pengurusnya diangkat langsung oleh Badan Pendiri. Setiap cabang diberi wewenang dan tanggungjawab untuk mengembangkan lembaganya semaksimal mungkin, baik untuk merekrut anggota maupun membentuk unit-unit latihan . LSP-RTD Cabang dibentuk berdasarkan wilayah, minimal setingkat daerah tingkat II (Kabupaten/kotamadya) atau Kota Administratif.
Tenaga Dalam
Tenaga dalam dihasilkan oleh hormon-hormon yang sensitif terhadap dimensi etherik. Hormon-hormon tersebut letaknya tertentu, yaitu pada kelenjar-kelenjar yang dinamakan chakra (menurut istilah yoga). Chakra berfungsi sebagai pusat energi dan chakra letaknya di bagian-bagian tubuh tertentu.
Menurut ajaran RTD, dalam tubuh setiap orang terdapat chakra inti yang berfungsi sebagai pusat energi yaitu :
- Chakra Dasar. Letaknya pada tiga ruas dari tulang ekor
- Chakra Pusar, Letaknya dua jari di bawah pusar
- Chakra Solar Flexus, Letaknya di ulu hati
- Chankra Jantung, letaknya di tengah-tengah dada.
- Chakra Tenggorokan, letaknya di bagian tenggorokan.
- Chakra Ajna, Letaknya di antara kedua mata
- Chakra Mahkota, Letaknya di ubun-ubun
Selain chakra inti/mayor memiliki karakter elemen dan fungsi yang berbeda. Chakra-chakra tersebut (sebagai pusat energi) bila diaktifkan untuk menghasilkan energi, antara lain melalui latihan pernapasan yang diajarkan di RTD. Untuk menyempurnakan setiap chakra agar menjadi pusat energi, harus dilakukan pengesetan atau pembukaan chakra. Pengesetan atau pembukaan itu tidak bisa dilakukan sembarang orang, tetapi hanya bisa dilakukan orang-orang tertentu saja.
Jenis-jenis Tenaga Dalam
Tenaga dalam yang dihasilkan oleh seseorang atau suatu aliran akan berbeda-beda, tergantung pada pengolahannya masing-masing. Sedangkan untuk memperoleh energi prana atau yang biasa dikenal orang sebagai tenaga dalam menurut RTD adalah dengan metode melatih pernapasan dengan melakukan gerakan-gerakan (jurus) tertentu yang dinnamakan senam seri. Tujuannya untuk mengaktifkan chakra-chakra (pusat-pusat energi) agar bisa menghasilkan tenaga dalam.
Metode senam seri pengolahan pernapasan RTD dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
- Senam Seri Pernapasan Umum
Senam seri ini terdiri dari 23 tingkatan, dimuai dari senam seri 0 sampai senam seri 22. Setiap tingkat mempunyai jurus yang berbeda-beda pengarahan dan pengolahan energi yang berbeda pula. Pada tingkatan S3 (Senam seri3) tiap anggota RTD diberi pelatihan meditasi sesuai kurikulum.
- Senam Seri Penyegaran
Senam ini diprioritaskan unuk mereka yang berusia 40 tahun ke atas atau mereka yang terbatas ruang geraknya, Misalnya karena sering sakit-sakitan atau sulit melakukan gerakan-gerakan senam seri biasa. Namun senam ini tidak menutup kemungkinan untuk mereka yang berusia di bawah 40 tahun, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu.
Pada senam penyegaran, pelatihan meditasi diberikan sejak awal atau SP 1(Senam Penyegaran 1) karena orang-orang diatas 40 tahun dianggap lebih membutuhkan dan lebih stabil emosinya. Kestabilan emosi sangat diperlukan dalam latihan meditasi, sedang yang usianya relatif muda harus terlebih dulu diberikan pembebanan awal dan bimbingan moril dalam hal tanggungjawab keilmuan yang pernah ia pelajari.
Untuk melanjutkan senam seri pernapasan baik umum maupun senam seri penyegaran ke tingkat yang lebih tinggi hsrus melalui ujian kenaikan tingkat terlebih dahulu. Baik ujian teori maupun prakteknya dilakukan setiap 3 bulan sekali. Dalam hal kenaikan tingkat diberikan suatu modul sebagai pembahasan teori keilmuan agar setiap anggota RTD dapat mengerti dan mengetahui fungsi apa yang ia pelajari.
Keuntungan latihan pengolahan tersebut antara lain :
- Menguatkan organ tubuh seperti paru-paru, jantung dsb.
- Memperlancar sistim peredaran darah
- Memperkuat struktur saraf sehingga tidak akan terganggu oleh penyakit halusinasi dan rasa takut
- Mendapatkan autosugesti untuk menemukan kekuatan fisik dan metafisik secara bertahap
- Memberikan rasa aman dari gangguan, baik yang sifatnya fisik maupun metafisik.
Tenaga Dalam Terkontak
Tenaga dalam akan terkontak jika ada kontak dimensi etherik (etheric body) suatu obyek dengan obyek lain, misalnya :
- orang dengan orang
- orang dengan benda
- orang dengan binatang
Beda Orang yang Terlatih Pernapasannya dan Yang Tidak
Beda antara orang yang terlatih pernapasanya dan yang tidak adalah sebagai berikut :
Orang yang terlatih pernapasanya mempunyai aura (energi yang memancar dari tubuh sebagai pelindung tubuh yang berada pada dimensi etherik) lebih besar daripada orang yang tidak melatih pernapasanya. Melatih pernapasan merangsang tubuh untuk mengaktifkan chakra-chakranya yang berfungsi sebagai pusat energi untuk mendapatkan tenaga dalam.
Orang yang mengolah atau melatih pernapasanna dengan metode tertentu tidak mudah terserang oleh penyakit, karena metabolisme tubuh dan peredaran darahnya cenderung lebih lancar. Struktur jaringan syaraf dan organ tubuh bagian dalamnya juga terlatih dan lebih kuat.
Keterangan:
Aura (Energi yang memancar dari tubuh) tidak bisa dilihat dengan kasat mata, tetapi dengan cara kewaskitaan. Tidak semua orang bisa menjadi waskita (melihat metafisis). Di negara-negara eropa orang sudah bisa melihat aura dengan bantuan suatu alat, bahkan membuat fotonya. Hal ini telah dibuktikan oleh satu anggota RTD yang mencoba membuat foto auranya sendiri dan hasilnya terbukti. Energi yang memancar dari tubuh manusia bisa dilihat oleh mata biasa melalui hasil foto alat tersebut.
Meditasi
Meditasi hanya merupakan istilah yoga agar orang lebih mudah mengenalnya, sebab istilah meditasi boleh dikatakan telah dikenal di seluruh dunia. Prinsip dasar meditasi sesuai dengan yang ada di RTD, yaitu mengingat apa pun selain Dia.
Pengertian meditasi menurut RTD adalah: mentransformasikan kesadaran biasa yang telah kita miliki ke kesadaran yang lebih tinggi. Seseorang yang sering melatih meditasi dan berhasil (berevolusi) dalam meditasi biasanya karena ia sudah terlatih menaikkan kesadarannya hingga akan terbawa ke perilaku kehidupanya sehari-hari.
Ada beberapa jenis cara cara meditasi RTD untuk maksud dan tujuan tertentu, meski tidak lepas dari prinsip dasar meditasi itu sendiri. Meditasi sebaiknya dibimbing seorang guru untuk menghindari gangguan atau jebakan yang menyesatkan meditator. Misalnya autosugesti yang negatif atau halusinasi karena adanya gangguan pada struktur syaraf.
Manfaat lain latihan meditasi adalah untuk lebih menghaluskan energi dari pengolahan senam seri pernapasan dan melatih kepekaan diri terhadap segala hal. Sedangkan fungsi lainya adalah untuk menghilangkan stress, trauma dan lain-lain. Dalam hal ini pengarahan atau bimbingan guru meditasi sangat penting.
Pengarahan Latihan Senam Seri Pernapasan RTD
Latihan senam seri pernapasan dan meditasi RTD ditujukan untuk kesehatan diri sendiri, dan juga untuk membantu penyembuhan orang lain. Namun semua itu tidak terlepas dari unsur beladiri yang bersifat fisik maupun metafisik.
Sumber : Ir. R. Aas Rukasa – Ketua RTD Bandung
Diambil dari Majalah JURUS No.4 Tahun I – 02 Agustus – 15 Agustus 1999